Ternyata kurangnya sosialisasi mengakibatkan pengoperasian gerbong kereta api khusus wanita di Statsiun Bekasi, Jawa Barat, belum berjalan maksimal ditambahkan pula adanya keterbatasan gerbong.
"Belum semua gerbong kereta memiliki stiker khusus perempuan, sehingga penumpang laki-laki masih sering masuk ke gerbong kereta api Wanita," kata Kepala Stasiun Bekasi, Eman Sulaeman, di Bekasi,
Selain itu, pihaknya juga masih menunggu penempatan Satpam perempuan yang akan khusus berjaga di setiap rangkaian gerbong wanita guna meminimalisir penumpang laki-laki.
Menurut Eman, pihaknya membutuhkan sedikitnya empat unit gerbong tambahan guna mengakomodir pemberangkatan kaum perempuan yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 40 persen.
"Kami akan menyampaikan keinginan masyarakat agar gerbong khusus wanita di Stasiun Bekasi ditambah menjadi empat gerbong dalam satu pemberangkatan," katanya.
Menurut Eman, penumpang kereta api listrik (KRL) yang melintas di Stasiun Bekasi rata-rata sebanyak 15 ribu per hari. 40 persen atau setara dengan 6.000 penumpang diantaranya merupakan kaum perempuan.
"Dengan jumlah pemberangkatan Kereta Ekonomi AC sebanyak 52 kali dan Kereta Ekspress sebanyak 19 kali dalam satu hari. Dari delapan gerbong setiap kali pemberangkatan, dua gerbong khusus perempuan berada di bagian pertama dan terakhir," katanya.
CIC - Minggu 22 Agustus 2010
Posting Komentar